Robot
adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan
pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah
didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berawal bahasa
Cheko “robota” yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau
bosan. Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan
yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam
bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk pembersihan limbah
beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan, pekerjaan “cari
dan tolong” (search and rescue), dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini
robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu
rumah tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.
Saat
ini hampir tidak ada orang yang tidak mengenal robot, namun pengertian robot
tidaklah dipahami secara sama oleh setiap orang. Sebagian membayangkan robot
adalah suatu mesin tiruan manusia (humanoid), meski demikian humanoid bukanlah
satu-satunya jenis robot.
Pada kamus Webster pengertian robot
adalah
An
automatic device that performs function ordinarily ascribed to human beings
(sebuah
alat otomatis yang melakukan fungsi berdasarkan kebutuhan manusia)
Dari kamus Oxford diperoleh pengertian
robot adalah:
A
machine capable of carrying out a complex series of actions automatically,
especially one programmed by a computer.
(Sebuah
mesin yang mampu melakukan serangkaian tugas rumit secara otomatis, terutama
yang diprogram oleh komputer)
Pengertian
dari Webster mengacu pada pemahaman banyak orang bahwa robot melakukan tugas
manusia, sedangkan pengertian dari Oxford lebih umum.
Beberapa organisasi di bidang robot membuat definisi
tersendiri. Robot Institute of America memberikan definisi robot sebagai:
A reprogammable multifunctional manipulator designed
to move materials, parts, tools or other specialized devices through variable
programmed motions for the performance of a variety of tasks
(Sebuah manipulator multifungsi yang mampu diprogram,
didesain untuk memindahkan material, komponen, alat, atau benda khusus lainnya
melalui serangkaian gerakan terprogram untuk melakukan berbagai tugas)
International Organization for
Standardization (ISO 8373) mendefinisikan robot sebagai:
An
automatically controlled, reprogrammable, multipurpose, manipulator
programmable in three or more axes, which may be either fixed in place or
mobile for use in industrial automation applications
(Sebuah
manipulator yang terkendali, multifungsi, dan mampu diprogram untuk bergerak
dalam tiga aksis atau lebih, yang tetap berada di tempat atau bergerak untuk
digunakan dalam aplikasi otomasi industri)
Banyak perusahaan maju saat ini
menggunakan teknologi robot, seperti dalam industri otomotif dimana untuk
merakit badan mobil menggunakan teknologi otomasi robotik, adapun alasan
penggunaan robot ini lebih utama kepada tingkat presisi dan akurasi dari pekerjaan
yang membutuhkan detail tinggi. Menurut pandangan penulis, alasan lain adalah
untuk menekan biaya pengeluaran bulanan, serta untuk memastikan jalannya
produksi berada dalam koridor quantity production maximum (kapasitas produksi
maksimal), karena kinerja robot tidak seperti manusia, membutuhkan istirahat,
membutuhkan makan, ataupun kecepatan menurun seiring dengan tenaga yang
terbuang, dan belum lagi faktor kesehatan pekerja. Isu upah yang semakin
kumulatif tinggi dengan beban kebutuhan manusia yang semakin meningkat, dapat
pula menjadi pedoman bagi perusahaan untuk memaksimalkan teknologi robotika di
dunia industri. Banyak sekarang diciptakan teknologi rumah tangga pun lebih
memudahkan si pemilik rumah dalam melakukan aktifitas dalam rumah, seperti mesin
cuci yang dapat mencuci sekaligus mengeringkan, mesin pencuci piring otomatis,
penyedot debu, dan masih banyak teknologi modern lainnya yang saat ini
berkembang yang dapat menyingkirkan tenaga pekerja manusia. Setiap perkembangan
baik itu ilmu, teknologi, dan hal lainnya pasti ada pandangan secara positif
dan negatif. Hal ini seharusnya dapat direspon baik oleh manusia, mengingat
bahwa manusia tidak dapat menolak mengikuti perkembangan jaman, justru manusia
itu sendiri yang harus mengikuti perkembangan jaman, agar tidak tertinggal
dengan teknologi yang semakin maju dan modern.
Dalam kapasitas ini, perlu peranan
keluarga, pemerintah, dan dunia pendidikan untuk menangkap respon cepat dan
tepat untuk memperbaiki kondisi pendidikan negara, karena hal ini erat
kaitannya dengan perkembangan jaman, jadi sumber daya manusia di negara ini
tidak tertinggal seiring dengan perkembangan dunia teknologi modern. Langkah
kebijakan pemerintah pun memiliki peranan penting dalam ruang lingkup
permasalahan ini, mengingat gencarnya teknologi yang masuk ke negara ini.
Perlunya pembatasan secara teliti dalam mengeluarkan kebijakan, agar tidak
merugikan masyarakatnya dan juga perlunya kesadaran masyarakat itu sendiri
dalam menyikapi perkembangan dunia teknologi dan jaman ini.
Berdasarkan pengalaman saya, memang
perkembangan teknologi ini tidak dapat dihindari oleh masyarakat, seperti
contoh kecil mengenai parkiran meter, yang menjadi perbincangan heboh di DKI
Jakarta, biaya lewat jalan protokol yang dikenal dengan ERP (Electronic Road
Pricing) yang terletak di Kuningan, Jakarta Selatan, belum lagi e-toll card,
yang mana digunakan di pintu tol untuk pembayaran.
Masih dapat dilihat rendahnya kesadaran
masyarakat Jakarta dalam memanfaatkan hal ini, sehingga kebijakan menjadi jalan
setengah-setengah, tetapi dengan seiring waktu dan sosialisasi masayarakat
Jakarta yang baik, maka kebijakan yang diterapkan ini, perlahan-lahan dapat
diterima oleh masyarakat Jakarta.
Satu lagi mengenai berita heboh kemarin,
mengenai pelecehan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dengan iklan salah
satu produk elektronik, dimana tidak perlu menggunakan Tenaga Kerja Indonesia,
karena adanya teknologi modern ini, seharusnya masyarakat kita selain mengecam
tindakan ini, tentu perlu menyadarinya, bahwa bangsa kita selamanya akan
menjadi bualan Negara lain, karena hanya dapat mengirim TKI, karena tingkat
pendidikan dan pemahaman rendah, bahwa bekerja di negara lain dapat memiliki
penghasilan yang tinggi, padahal tidak sedikit para pekerja kita diluar
mengalami kekerasan dan pelecehan. Pentingnya sosialisasi mengenai hal ini yang
dapat dimulai sejak dini, agar bangsa ini dapat melahirkan kaum intelektual
tinggi, yang dapat meningkatkan taraf harga diri bangsa, dan tidak selamanya
menjadi “jajahan dan hinaan” dari bangsa lain, dengan cara dimulai sejak dini
memperhatikan pendidikan di negara ini dengan lebih baik.
sumber
: http://mj202.ilearning.me/2015/02/22/n-astuti-isu-sosial-robot-di-masyarakat/
Robot
adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan
pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah
didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berawal bahasa
Cheko “robota” yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau
bosan. Robot biasanya digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan
yang berulang dan kotor. Biasanya kebanyakan robot industri digunakan dalam
bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk pembersihan limbah
beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa, pertambangan, pekerjaan “cari
dan tolong” (search and rescue), dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini
robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu
rumah tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.
Saat
ini hampir tidak ada orang yang tidak mengenal robot, namun pengertian robot
tidaklah dipahami secara sama oleh setiap orang. Sebagian membayangkan robot
adalah suatu mesin tiruan manusia (humanoid), meski demikian humanoid bukanlah
satu-satunya jenis robot.
Pada kamus Webster pengertian robot
adalah
An
automatic device that performs function ordinarily ascribed to human beings
(sebuah
alat otomatis yang melakukan fungsi berdasarkan kebutuhan manusia)
Dari kamus Oxford diperoleh pengertian
robot adalah:
A
machine capable of carrying out a complex series of actions automatically,
especially one programmed by a computer.
(Sebuah
mesin yang mampu melakukan serangkaian tugas rumit secara otomatis, terutama
yang diprogram oleh komputer)
Pengertian
dari Webster mengacu pada pemahaman banyak orang bahwa robot melakukan tugas
manusia, sedangkan pengertian dari Oxford lebih umum.
Beberapa organisasi di bidang robot membuat definisi
tersendiri. Robot Institute of America memberikan definisi robot sebagai:
A reprogammable multifunctional manipulator designed
to move materials, parts, tools or other specialized devices through variable
programmed motions for the performance of a variety of tasks
(Sebuah manipulator multifungsi yang mampu diprogram,
didesain untuk memindahkan material, komponen, alat, atau benda khusus lainnya
melalui serangkaian gerakan terprogram untuk melakukan berbagai tugas)
International Organization for
Standardization (ISO 8373) mendefinisikan robot sebagai:
An
automatically controlled, reprogrammable, multipurpose, manipulator
programmable in three or more axes, which may be either fixed in place or
mobile for use in industrial automation applications
(Sebuah
manipulator yang terkendali, multifungsi, dan mampu diprogram untuk bergerak
dalam tiga aksis atau lebih, yang tetap berada di tempat atau bergerak untuk
digunakan dalam aplikasi otomasi industri)
Banyak perusahaan maju saat ini
menggunakan teknologi robot, seperti dalam industri otomotif dimana untuk
merakit badan mobil menggunakan teknologi otomasi robotik, adapun alasan
penggunaan robot ini lebih utama kepada tingkat presisi dan akurasi dari pekerjaan
yang membutuhkan detail tinggi. Menurut pandangan penulis, alasan lain adalah
untuk menekan biaya pengeluaran bulanan, serta untuk memastikan jalannya
produksi berada dalam koridor quantity production maximum (kapasitas produksi
maksimal), karena kinerja robot tidak seperti manusia, membutuhkan istirahat,
membutuhkan makan, ataupun kecepatan menurun seiring dengan tenaga yang
terbuang, dan belum lagi faktor kesehatan pekerja. Isu upah yang semakin
kumulatif tinggi dengan beban kebutuhan manusia yang semakin meningkat, dapat
pula menjadi pedoman bagi perusahaan untuk memaksimalkan teknologi robotika di
dunia industri. Banyak sekarang diciptakan teknologi rumah tangga pun lebih
memudahkan si pemilik rumah dalam melakukan aktifitas dalam rumah, seperti mesin
cuci yang dapat mencuci sekaligus mengeringkan, mesin pencuci piring otomatis,
penyedot debu, dan masih banyak teknologi modern lainnya yang saat ini
berkembang yang dapat menyingkirkan tenaga pekerja manusia. Setiap perkembangan
baik itu ilmu, teknologi, dan hal lainnya pasti ada pandangan secara positif
dan negatif. Hal ini seharusnya dapat direspon baik oleh manusia, mengingat
bahwa manusia tidak dapat menolak mengikuti perkembangan jaman, justru manusia
itu sendiri yang harus mengikuti perkembangan jaman, agar tidak tertinggal
dengan teknologi yang semakin maju dan modern.
Dalam kapasitas ini, perlu peranan
keluarga, pemerintah, dan dunia pendidikan untuk menangkap respon cepat dan
tepat untuk memperbaiki kondisi pendidikan negara, karena hal ini erat
kaitannya dengan perkembangan jaman, jadi sumber daya manusia di negara ini
tidak tertinggal seiring dengan perkembangan dunia teknologi modern. Langkah
kebijakan pemerintah pun memiliki peranan penting dalam ruang lingkup
permasalahan ini, mengingat gencarnya teknologi yang masuk ke negara ini.
Perlunya pembatasan secara teliti dalam mengeluarkan kebijakan, agar tidak
merugikan masyarakatnya dan juga perlunya kesadaran masyarakat itu sendiri
dalam menyikapi perkembangan dunia teknologi dan jaman ini.
Berdasarkan pengalaman saya, memang
perkembangan teknologi ini tidak dapat dihindari oleh masyarakat, seperti
contoh kecil mengenai parkiran meter, yang menjadi perbincangan heboh di DKI
Jakarta, biaya lewat jalan protokol yang dikenal dengan ERP (Electronic Road
Pricing) yang terletak di Kuningan, Jakarta Selatan, belum lagi e-toll card,
yang mana digunakan di pintu tol untuk pembayaran.
Masih dapat dilihat rendahnya kesadaran
masyarakat Jakarta dalam memanfaatkan hal ini, sehingga kebijakan menjadi jalan
setengah-setengah, tetapi dengan seiring waktu dan sosialisasi masayarakat
Jakarta yang baik, maka kebijakan yang diterapkan ini, perlahan-lahan dapat
diterima oleh masyarakat Jakarta.
Satu lagi mengenai berita heboh kemarin,
mengenai pelecehan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dengan iklan salah
satu produk elektronik, dimana tidak perlu menggunakan Tenaga Kerja Indonesia,
karena adanya teknologi modern ini, seharusnya masyarakat kita selain mengecam
tindakan ini, tentu perlu menyadarinya, bahwa bangsa kita selamanya akan
menjadi bualan Negara lain, karena hanya dapat mengirim TKI, karena tingkat
pendidikan dan pemahaman rendah, bahwa bekerja di negara lain dapat memiliki
penghasilan yang tinggi, padahal tidak sedikit para pekerja kita diluar
mengalami kekerasan dan pelecehan. Pentingnya sosialisasi mengenai hal ini yang
dapat dimulai sejak dini, agar bangsa ini dapat melahirkan kaum intelektual
tinggi, yang dapat meningkatkan taraf harga diri bangsa, dan tidak selamanya
menjadi “jajahan dan hinaan” dari bangsa lain, dengan cara dimulai sejak dini
memperhatikan pendidikan di negara ini dengan lebih baik.
sumber
: http://mj202.ilearning.me/2015/02/22/n-astuti-isu-sosial-robot-di-masyarakat/
0 Komentar untuk "Teknologi Robot dalam masyarakat"